Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Siklus Akuntansi (Accounting Cycles)

Pengertian Siklus Akuntansi (Accounting Cycles)

Pengertian Siklus Akuntansi (Accounting Cycles) adalah merupakan suatu rangkaian pembukuan, dari pembuatan dokumen aslinya, membukukannya kedalam buku harian, memindahkannya dalam buku besar serta buku tambahan lainnya, sehingga diteruskan untuk menyiapkan neraca percobaan. 

Setelah selesai menyusun neraca percobaan, lalu dilanjutkan dengan menyusun neraca lajur melalui pertolongan ayat penyesuaian dan akhirnya menyusun suatu laporan keuangan.

Sangatlah penting bagi suatu perusahaan untuk membuat laporan keuangan berdasarkan Siklus Akuntansi (Accounting Cycles) yang benar. 

Sehingga Laporan Keuangan yang dihasilkan merupakan Laporan Keuangan yang dapat dipercaya.


Contoh Kasus :

PT.Cahaya Surga Emas adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan usaha dibidang Industri Kayu.

PT.Cahaya Surga Emas telah terdaftar sebagai Wajib Pajak sekaligus sebagai Pengusaha Kena Pajak sejak bulan Maret 2020.

Pada Tahun Pajak 2023 PT.Cahaya Surga Emas melaporkan adanya biaya service mobil yang dibayarkan kepada CV.Mulia Agung Motor sebesar Rp.100.000.000 serta PPN sebesar Rp,11.000.000 pada bulan Mei 2023.

CV.Mulia Agung Motor telah terdaftar sebagai Wajib Pajak sekaligus Pengusaha Kena Pajak sejak April 2000.

Siklus Biaya Service Mobil Tahun Pajak 2023 PT.Cahaya Surga Emas  dari bukti kas/bank keluar sampai dengan Laporan Laba Rugi adalah sebagai berikut :

- Pembayaran Biaya Service Mobil Mei 2023 sebesar Rp.100.000.000 dan PPN sebesar Rp.11.000.000.

Pembayaran dilakukan kepada CV.Mulia Agung Motor melalui pembayaran transfer bank.

- Bukti Pembayaran Service Mobil.

Bukti pembayaran Service Mobil berupa :

a. Bukti transfer bank sebesar Rp.100.000.000.

b. Nota Biaya service mobil dari CV.Mulia Agung Motor.

c. Faktur Pajak service mobil dari CV.Mulia Agung Motor karena merupakan Pengusaha Kena Pajak.

- Jurnal :

Debet :

Biaya service Mobil  : 100.000.000

PPN                          : 11.000.000

Kredit :

Bank                        : 111.000.000


- Pencatatan di Buku Besar Biaya service mobil.

Biaya service Mobil dicatat sebesar Rp.100.000.000 pada posisi Debet.


- Pencatatan di Buku Besar PPN.

PPN dicatat sebesar Rp.11.000.000 diposisi Debet.

Pencatatan di Buku Besar Bank.

Bank dicatat sebesar Rp.111.000.000 di posisi kredit.

- Pencatatan di Laporan Keuangan :

a. Biaya Service Mobil dicatat pada Biaya Service Mobil pada Laporan Laba Rugi.

b. Bank dicatat pada Kas dan Setara Kas pada Laporan Neraca.

c. PPN dicatat sebagai PPN dibayar dimuka pada Laporan Neraca apabila pada posisi per 31 Desember 2023 terdapat kelebihan Pembayaran PPN.


Baca Juga :